Jumat, 26 Agustus 2011

Insya allah , ilmu Fisika dapat untuk menangkal santet


Berbagai penelitian ilmiah telah dilakukan untuk meneliti Ilmu Hitam yang sering diidentikan dengan istilah santet, teluh, sihir atau apapun namanya yang diyakini sebagai ilmu dengan perantara mahluk halus
Rujukan para peneliti adalah ayat kauniyah (alam semesta) dan tentunya menggunakan metode yang bersifat ilmiah yang diawali dengan mencari beberapa kasus santet, tipe-tipe santet, gejala, akibat, dan sebagainya. Kemudian dilakukan berbagai eksperimen untuk penyembuhannya. Salah satu kesimpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa Ilmu Hitam termasuk santet dan sejenisnya adalah sebuah energi. Dalam beberapa kasus santet dalam tubuh korban santet bisa masuk paku, kalajengking, dll., semuanya dapat dijelaskan melalui materialisasi energi.
Beberapa ilmu hitam seperti santet ternyata diidentifikasi sebagai energi bermuatan negatif (-). Termasuk Bumi (planet tempat kita tinggal) ternyata bermuatan negatif. Dalam Hukum Coulomb yang dikemukakan oleh Charles Augustin Coulomb (1736-1806) yang berbunyi: Besar gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara dua benda yang bermuatan listrik sebanding dengan muatan masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda itu. Secara matematis ditulis dengan rumus:

F = k. (Q1.Q2) / r2

Keterangan :

F = Gaya tarik menarik atau gaya tolak menolak (N)
K = Konstanta atau tetapan (9 x 109 Nm2/C2)
Q1 = Muatan ke 1 (C)
Q1 = Muatan ke 2 (C)
r = Jarak kedua muatan (m)

Dari penjelasan tersebut diperoleh kesimpulan bahwa muatan sejenis akan saling tolak-menolak, sedangkan muatan berbeda jenis akan saling tarik menarik.
Karena ilmu hitam atau mahluk halus dan Bumi keduanya bermuatan negatif (-) makanya para mahluk halus tidakklah menyentuh Bumi. Orang tua dulu sering mengingatkan jika bicara pada malam hari dengan orang yang tidak dikenal lihatlah apakah kakinya menapak ke Bumi atau tidak. Jika tidak maka ia berarti mahluk halus .
Begitu juga dengan ilmu hitam – santet dan sejenisnya – ternyata bermuatan negatif (-) maka secara fisika bisa ditanggulangi atau ditangkal dengan hukum Coulomb.

Berikut ini adalah beberapa metode menurut hukum Coulomb – bisa juga digabungkan dengan beberapa metode lain – untuk menangkal ilmu hitam, santet, dan sejenisnya :

Cara 1
Tidurlah dilantai yang langsung menyentuh Bumi. Boleh menggunakan alas tidur asal tidak lebih dari 15 cm2. Dengan tidur dilantai maka santet kesulitan masuk karena terhalang muatan negatif (-) dari bumi.

Cara 2
Membuat alat elektronik yang mampu memancarkan gelombang bermuatan negatif (-). Mahluk halus, jin, santet, dan yang lainnya akan menjauh jika terkena getaran alat ini. Kelemahan alat ini tidak mampu mendeteksi mahluk baik dan jahat. Jadi, alat ini akan “menghajar” mahluk apa saja. Jika ada jin baik dan jin jahat maka keduanya akan “diusir” juga.

Cara 3
Melakukan gerakan senam khusus, telapak kaki harus menyentuh bumi. Gerakan senam yang hanya memiliki satu gerakan inti, jadi sangat mudah dilakukan oleh siapa saja. Selain untuk penyembuhan berbagai penyakit medis yang sulit sembuh, senam juga bisa menyelesaikan kasus seperti santet. Ini murni senam, tanpa mantra atau pernafasan khusus.

Cara 4
Menanam pohon atau tanaman yang memiliki muatan negatif (-). Bagi yang peka spiritual, aura tanaman ini adalah terasa “dingin”. Pohon yang memiliki muatan negatif (-) diantaranya: dadap, pacar air, kelor, bambu kuning, dan lain-lain.
Konon tanaman jenis ini paling tidak disukai mahluk halus. Biasanya tanaman bermuatan negatif (-) ini kekuatan akarnya kurang kuat bila dibandingkan dengan tanaman bermuatan positif (+).

Pohon-pohon yang bermuatan positif (+) seperti: pohon asem, beringin, belimbing, kemuning, alas randu, dan lain-lain, cenderung disukai mahluk halus yang bermuatan negatif ,karena muatannya berbeda Wallahualam. (sumber : dedekusn.wordpress.com)

Senin, 15 Agustus 2011

Beras Merah

Khasiat Beras Merah Alami
1. Dikenal sejak tahun 2800 SM , oleh para tabib saat itu dipercaya memiliki
nilai-nilai medis yang dapat memulihkan kembali rasa tenang dan damai.
2. Tepung beras merah pecah kulit dapat mencegah berbagai penyakit seperti kanker
usus,batu ginjal, beri-beri,insomnia,sembelit,wasir,guladarah, dan kolesterol.
3. Kandungan karbohidrat pada beras merah lebih rendah daripada beras putih tetapi
hasil analisis Nio (1992) menunjukkan nilai energi yang dihasilkan beras merah
justru lebih tinggi daripada beras putih.
4. Memiliki kandungan protein yang lebih tinggi.
5. Memiliki kandungan tiamin yang tinggi. Kekurangan tiamin bisa mengganggu sistem
saraf dan jantung, dalam keadaan berat dinamakan beri-beri, dengan gejala awal
nafsu makan berkurang, gangguan pencernaan, sembelit, mudah lelah, semutan,
jantung berdebar, dan refleks berkurang.
6. Fosfor yang terdapat pada beras merah penting untuk kesehatan tulang dan
menghindarkan dari ancaman osteoporosis(pengeroposan tulang)yang mengincar kaum
wanita.
7. Mengandung selenium yang termasuk elemen kelumit (trace element) dan merupakan
bagian penting dari enzim glutation peroksidase yang berpotensi mampu untuk
mencegah penyakit kanker dan penyakit degeneratif lainnya.
8. Mengandung banyak serat, yang mampu membantu kita merampingkan tubuh.

Sabtu, 09 Juli 2011

oleh oleh dari Singapore







Saya ingin sedikit bercerita tentang pengalaman saya pada bulan Maret 2011. Saat itu saya berada di Singapore ada tugas dari sekolah untuk mengikuti Program Immersion pada AEC College di Singapore. Saya berada di 167 Jalan Bukit Merah , Conection 1, Tower 4, 02 – 13 , Singapore 150167 , selama 5 hari 4 malam, namun banyak sekali yang saya pelajari dari masyarakat di sana, yang juga membuat saya sangat terharu dengan negara tersebut.
Yang saya ingin ceritakan di sini adalah apa yang saya pelajari dalam ketertiban masyarakat berlalu lintas. Nyaman sekali berada di negara yang aman, tertib dan teratur. Saya sangat menikmati berjalan kaki dan berkendaraan umum di sana. Hal-hal ini yang membuat saya terharu dan mungkin saja kita bisa belajar dari mereka.

1. Selama saya berada di sana, saya tidak mendengar adanya kendaraan yang saling membunyikan klakson di jalan. Saya sendiri baru sadar setelah beberapa hari berada di sana kalau saya tidak mendengar klakson. Semua berlalu lintas dengan sangat tertib dan disiplin, sehingga kekuatan mental kita tidak habis untuk stres di jalan dan justru batin lebih bisa dipakai untuk konsentrasi bekerja saat sampai ditempat yang dituju ketimbang habis dipakai untuk marah-marah di jalan. Kalau kita disini rasanya mental habis untuk marah-marah di jalan ya?

2. Para pengendara maupun pejalan kaki disiplin, tidak ada yang egois, saling menghormati dan saling mengalah. Jadinya tidak perlu lagi adanya saling mencaci maki di jalan. Batin rasanya damai saat perjalanan. Saya merasakan ini sepenuhnya.
“Kita bisa selalu belajar dari orang lain dan jika itu membuat perbaikan kualitas kehidupan pada diri kita, mengapa tidak kita ubah kebiasaan-kebiasaan buruk yang memang sudah tidak sesuai”


3. Tidak ada yang membuang sampah sembarangan. Anehnya, tempat sampah di sana jarang, namun semua orang tidak membuang sampah disembarang tempat. Sayapun kalau belum ketemu tempat sampah, sampah saya bawa hingga saya menemukan tempat membuang sampah. Nikmat sekali rasanya suasana kota yang bersih. Kita juga bisa meniru kebiasaan mereka menjaga kebersihan ini bukan?

4. Tidak ada bau sampah. Ya, karena tidak ada sampah yang tidak terkelola dengan baik, udara di sana bersih. Saya juga tidak mencium bau kali, bau got. Enak sekali rasanya bisa menghirup udara dalam-dalam. Polusipun tidak segila di Jakarta atau Surabaya .

5. Saya menikmati menyeberang jalan dengan aman, karena penyeberangan jalan di pakai dengan disiplin. Kita menyeberang hanya pada tempat penyeberangan jalan atau jembatan penyeberangan jalan. Menyeberang di jalan harus menunggu lampu penyeberangan jalan berwarna hijau dan semuanya patuh, tidak ada yang melanggar. Kendaraan pun tidak ada yang nyelonong begitu saja. Semuanya patuh. Semua patuh, semua aman.

6. Menyeberang pada jembatan penyeberangan jalan pun sangat teratur. Tidak ada yang boleh berdiri berlama-lama dijembatan tersebut, agar semua teratur dan sesuai fungsinya. Ada petugas yang mengawasi arus para pemakai jembatan penyeberangan. Saya tahu hal ini karena saya sempat foto diatas jembatan penyeberangan jalan, dan saya diawasi..he..he.

7. Lucunya, di sana pun teratur sekali saat kita memakai tangga berjalan di dalam berbagai gedung. Semua yang hanya berdiri dan berjalan pelan harus dijalur kiri. Jalur kanan harus dikosongkan bagi orang yang terburu-buru dan perlu berjalan cepat. Saat di Surabaya, saya bawa kebiasaan tersebut agar orang yang ingin berjalan lebih cepat tidak terhalang.

8. Petugas yang mengawasi tata tertib selalu tersebar dimana-mana, apakah itu untuk mengawasi orang yang merokok dan sebagainya. Namun rata-rata semua orang patuh bukan hanya karena takut ditangkap, tapi mereka memang sudah terbiasa disiplin. Dan rasanya terasa sekali dengan keteraturan tersebut yang menikmati juga akhirnya masyarakat itu sendiri. Mereka semua bersatu untuk tertib. Apa kita punya kesadaran seperti itu?

9. Berjalan kaki dan menaiki kendaraan umum di sana aman sekali. Saya senang sekali berjalan kaki dan menaiki kendaraan umum disana. Karena peraturan berlaku, kesadaran masyarakat untuk menjaga ketertiban sangat tinggi dan memang tata kota serta sarana dan fasilitas yang baik dan dijaga baik, oleh semua pihak, baik masyarakat dan pemerintah.

10. Bahkan saat saya berdesak-desakan di kendaraan umum , semua yang berdesakan tidak ada yang egois, dalam arti semua mengerti bahwa nasib yang berdesakan semua sama. Tidak ada tindakan egois yang mengesalkan dan merugikan satu sama lain. Jadi berdesakan dalam kendaraan umum penuh dengan keteraturan yang tidak egois. Jadi walaupun berdesakan, tidak ada rasa kesal, dan tetap bisa dinikmati.

11. Masyarakat Singapore saat menunggu apapun di mana saja pasti membaca buku. Ini membuat saya kagum walaupun saya sudah tahu itu sejak lama. Kesadaran dan kecintaan literasi sangat tinggi, hingga sudah menjadi kebiasaan masyarakat . Saya lihat ini di mana-mana, bahkan di kendaraan umum sekalipun mereka membaca. Kalau kita bisa meniru kebiasaan mereka untuk suka dan terbiasa membaca, bukan saja diri kita yang maju, pasti negara kita juga maju.

12. Tidak ada macet seperti di Jakarta atau Surabaya . Karena semua sistem lalu lintas bekerja dengan baik, kerjasama masyarakat dan pemerintah yang baik, akhirnya kemacetan bisa dihindari. Kita kesampingkan dulu ya, mengenai fasilitas pemerintah. Kalau masyarakat ada kesadaran disiplin dan tertib pasti kondisi jalanan setidaknya lebih baik. Namun sebagai masyarakat, kita punya porsi untuk bisa membuat perbaikan yaitu dengan berlalulintas secara disiplin, menjaga ketertiban dan keamanan bersama.

13. Tidak ada yang main serobot saat di jalan. Betapa menikmatinya saya dijalan saat berada di sana. Beda sekali kondisi batin jadinya jika dijalan kita teratur dan aman.

14. Semua bergerak dengan sunyi. Ya benar: sunyi. Karena masyarakatnya sudah mempunyai kebiasaan disiplin, tertib dan teratur, jadi dalam lalu lintas pun tidak ada yang harus ngotot, tidak ada yang harus panjang lebar dijelaskan, tidak ada kemarahan/frustasi yang timbul dalam berlalu lintas. Semua tertib, teratur dan sunyi, mematuhi dengan tertib. Masyarakat disana nampaknya sudah mengerti bahwa keteraturan dan ketertiban itu akan membuat hidup jadi lebih mudah.

Banyak sekali yang saya pelajari hanya dalam waktu singkat berada di Singapore, dan saat saya kembali ke Surabaya trus ke Poronogo , saya jadi bisa membawa pelajaran penting yang saya dapat dari masyarakat Singapore . Kita bisa selalu belajar dari orang lain dan jika itu membuat perbaikan kualitas kehidupan pada diri kita, mengapa tidak kita ubah kebiasaan-kebiasaan buruk yang memang sudah tidak sesuai.
Perubahan dimulai dari diri kita, sekarang juga. Berubah yuk!

Terimakasih untuk negara Singapore yang memberi saya banyak sekali pelajaran kehidupan.

Minggu, 20 Februari 2011

RPP.LISTRIK STATIS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )

Nama Sekolah : SMP N 1 Jetis Ponorogo
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : IX / 1

Standar Kompetensi :
3.Memahami konsep kelistrikan dan pemanfaatanya dalam kehidupan sehari hari..

Kompetensi Dasar :
3.1 Mendiskripsikan muatan listrik untuk memahami gejala gejala listrik statis serta kaitannya dalam kehidupan sehari hari .

Indikator :
1. Mejelaskan benda dapat bermuatan listrik bila dilakukan dengan cara tertentu.
2. Memberi contoh peristiwa yang menghasilkan benda bermuatan listrik
3. Melakukan percobaan sederhana yang untuk menunjukkan sifat muatan listrik
4. Menjelaskan secara kualitatif hubungan antara besar gaya listrik dan besar muatan listrik seta jarak antara benda yang bermuatan listrk.

Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran ( 2 x pertemuan )

A. Tujuan Pembelajaran :
Dengan pembelajaran dan membaca buku fisika peserta didik dapat :
1. Menjelaskan cara memberi muatan listrik ke benda
2. Menyebutkan peristiwa yang menghasilkan benda bermuatan listrik dan proses terjadinya secara sederhana.
3. Melakukan percobaan sederhana untuk untuk menunjukkan sifat muatan listrik.
4. Menjelaskan hubungan antara besar gaya lisrik dan besar muatan listrik serta jarak antara benda bermuatan listrik .


B. Materi Pembelajaran : Listrik Statis

C. Metode Pembelajaran :
1. Model : - Problem Base Instruksional ( PBI )
- Cooperative Learning ( CL )
2. Metode : - Eksperimen
- Diskusi kelompok.


D. Langkah langkah Kegiatan
1. Pertemuan Pertama untuk tujuan 1 dan 2
a. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit )
1.Memotivasi Siswa : Apakah yang dimaksud dengan muatan listrik ? Mengapa suatau benda dapat bermuatan listrik ?
2.Menuliskan judul di papan tulis : BENDA BERMUATAN LISTRIK.
3.Menyampaikan Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran.

b. Kegiatan Inti ( 60 menit )
1.Siswa duduk sesuai kelompoknya masing masing yang beranggotakan 4 orang
2.Membagikan LKS.membuat benda bermuatan listrik.Tiap kelompok diberi alat dan bahan untuk melakukan kegiatan sesuai LKS tersebut.
3.Tiap kelompok melakukan eksperimen sesuai petunjuk LKS.
4.Membimbing masing masing kelompok dalam eksperimen
5.Tiap tiap kelompok yang sudah selesai melakukan eksperimen diminta mempresentasikan kedepan kelas.
6.Kelompok yang lain diminta memberi tanggapan terhadap presentasi tersebut.
7.Guru memberi refleksi terhadap presentasi masing masing kelompok.
8.Guru memberi penghargaan terhadap kelompok yang presentasinya terbaik.

c. Kegiatan Penutup ( 10 menit )
1.Membimbing siswa membuat rangkuman pembelajaran
2.Harapan guru siswa merangkum sebagai berikut : Penggaris plastic digosok dengan kain wol , menerima electron dari kain wol / kelebihan electron maka bermuatan listrik negative.Benda yang bermuatan listrik dapat menarik potongan kertas kecil.
3.Harapan guru siswa merangkum sebagai berikut : Kaca digosok dengan kain satera , kehilangan elekron / kekurangan electron maka bermuatan listrik positif.Benda yang bermuatan listrik dapat menarik potongan kertas kecil.
4.Guru memberi tes untuk mengetahui daya seraf pembelajaran :a )Tunjukkan bukti bahwa muatan listrik dapat dibangkitkan dengan gosokan antara dua benda secara berulang ulang. b ) Bagaimana benda dapat bermuatan listrik positif dan negative ?
5.Guru memberi tugas rumah pertanyaan sebagai berikut : a ) Apa yang terjadi jika penggaris plastik digosok dengan kain sutera dan kaca digosok dengan kain wol ?
b.) Apakah listrik hanya dapat ditimbulkan dengan cara gesekan ?

2. Pertemuan kedua untuk tujuan 3 dan 4
a. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit )
1.Memotivasi siswa :
- Apakah yang dimaksud Gaya Gravitasi bumi ? Dapat juga dikatakan gaya tarik antara massa benda dengan massa bumi
- Dapatkah dua benda yang bermuatan listrik saling tarik menarik ?
- Gaya apakah yang menyebabkan dua benda yang bermuatan listrik saling tarik menarik ?


2. Menuliskan judul Sifat Muatan Listrik dan Gaya listrik di papan tulis
3. Menyampaikan Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran

b. Kegiatan Inti ( 60 menit )
1. Siswa dipersilahkan duduk berkelompok sesuai kelompoknya yang beranggtakan 4 orang
2.Guru meminta siswa membagi LKS judul INTERAKSI ANTAR MUATAN LISTRIK.
3. Tiap kelompok menerima alat dan bahan sesuai dengan LKS untuk melakukan Eksperimen
4.Membimbing masing masing kelompok dalam eksperimen
5.Tiap tiap kelompok yang sudah selesai melakukan eksperimen diminta mempresentasikan kedepan kelas.
6.Harapan guru siswa mempresentasikan sebagai berikut : - tolak menolak ( 2 ) , tarik menarik ( 3 ) , tolak menolak ( 4 )
7.Guru memberi refleksi terhadap presentasi masing masing kelompok.
8.Guru memberi penghargaan terhadap kelompok yang presentasinya terbaik.

c. Penutup ( 10 menit )
1.Siswa membuat rangkuman hasil pembelajaran.
2.Harapan guru siswa merangkum sebagai berikut : Dua muatan listrik jika didekatkan akan terjadi interaksi Tolak menolak untuk muatan sejenis dan Tarik menarik untuk muatan tak sejenis .
Besar gaya listrik ,tolak menolak dan tarik menarik antara dua benda bermuatan listrik sebanding dengan muatan masing masing dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara dua muatan..
Sesuai persamaan berikut :




E.Sumber Belajar
1.Buku Belajar Ilmu Alam dan Sekitarnya 3 untuk kelas IX SMP / MTs karangan
Budi Purwanto dan Arinto Nugroho halaman 131 – 143.
2.LKS Membuat benda bermuatan listrik dan Sifat muatan listrik.( terlampir )
3.Buku Referensi
4.Alat dan Bahan Eksperimen sesuai LKS.

F.Penilaian Hasil Belajar :
a. Teknik Penilaian : - Tes Tulis Ulangan Harian terlampir dan Tes Unjuk kerja
b. Bentuk Instrumen:- Isian / menjawab singkat , menjodohkan dan pilihan ganda
- Rubrik Penilaian
c. Contoh Instrumen :
1.Tes Isian / jawaban singkat : Benda bermuatan listrik negative jika…………, benda bermuatan listrik positif jika…………..dan benda netral jika………
2.Tes Pilihan ganda : Besar muatan Listrik pada sebuah benda t tergantung pada :
a. selisih proton dan electron
b.jumlah electron
c.jumlah proton
d.jumlah neutron
3.Uji petik kerja prosedur dan prosedur : Tersedia balon karet , kain wol , kain sutera . Tiuplah balon dan lakukan kegiatan sehingga balon bermuatan listrik dan dapat menempel pada dinding.


Guru Fisika ,


S.MUDJIONO,S.Pd
NIP:19590918 198112 1 004

Mengetahui,
Kepala SMPN 1 jetis Ponorogo


NUNUK SRI MURNI KARYATI,M.Pd
NIP:19600117 197903 2 001

RPP TATA SURYA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMP N 1 Jetis Ponorogo
Mata Pelajaran : IPA ( Fisika )
Kelas / Semester : IX / 2

Standar Kompetensi :
5 . Memahami system Tata Surya dan proses yang terjadi didalamnya

Kompetensi Dasar ;
5.1 Mendeskripsikan karakteristik system tata surya

Indikator :
1 . Mendeskripsikan orbit planet mengintari matahari
2 . Mendeskripsikan perbandingan antara planet planet ditinjau dari massa , jari-jari dan jarak rata-rata dari matahari .

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit.

A . Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan Pembelajaran peserta didik dapat :
1. Mendeskripsikan peredaran benda langit mengelilingi matahari .
2. Menjelaskan gaya grafitasi matahari terhadap benda – benda langit
3. Menyebutkan orbit benda benda langit mengelilingi matahari .

B. Materi Pembelajaran :
1. Tata Surya
2. Planet
3. Komet
4. Meteorid dan Asteroid
C. Metode Pembelajaran :
1. Model : Cooperative Learning ( C L ) .
2.Metode : Presentasi dan Diskusi , Tanya jawab dan penugasan.

D. Langkah langkah Kegiatan
Pendahuluan 10 menit
1. Guru menuliskan tujuan : Peredaran benda langit mengelilingi matahari
2. Siswa menulis tujuan .
3. Guru memberi motivasi dan apersepsi siswa :
- Mengapa bintang pada malam hari kelihatan berkerdip .
- Apakah perbedaan antara planet dengan bintang .
4. Siswa menjawab pertanyaan guru
5. Guru menulis jawaban siswa dipapan tulis .
6. Guru mengajukan pertayaan prasyarat pengetahuan.
- Apakah yang dimaksud Tata Surya .
- Sebutkan planet planet yang mengelilingi matahari .

Kegiatan Inti 60 menit
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
1 . Membentuk kelompok
2 . Membagi LKS penuntun belajar
3 . Meminta siswa bekerja sesuai LKS
4 . Meminta siswa menjawab petenyaan
5 . Meminta siswa mempresentasikan
Jawaban LKS kedepan kelas.
6 . Memberi penghargaan kelompok
Yang menjawab benar .
7 . Mengklarifikasi jawaban masing –
Masing kelompok
1 . Berkelompok beranggota 4 orang
2 . Membaca LKS
3 . Bekerja sesuai petunjuk LKS
4 . Berdiskusi menjawab LKS
5 . Masing – masing kelompok presentasi kedepan kelas .
6 . Menyanbut dengan tepuk tangan

7 . Menulis klarifikasi jawaban
Penutup 10 menit.
1. Guru memberi penghargaan kepada siswa yang jawabannya benar .
2. Siswa menyusun kesimpulan / rangkuman pembelajaran dengan dibimbing guru .
3.Guru memberi soal evaluasi akhir pembelajaran ( terlampir )
4. Siswa mengerjakan soal evaluasi .
5. Guru memberi tugas untuk dikerjakan dirumah ( terlampir )

E. Sumber Belajar
1. Buku Belajar Ilmu Alam dan Sekitarnya 3 untuk kelas IX SMP/MTs oleh Budi Purwanto dan Arianto Nugroho hal :257 s.d 264.
2. LKS penuntun belajar / diskusi judul Tata Surya
3 Buku Sekolah Elektronik ( BSE ) dan buku referensi
F. Penilaian Hasil Belajar :
1.Teknik Penilaian : - Test tulis dan Penugasan :
2.Bentuk Instrumen : - Soal isian , soal uraian dan tugas rumah . :
3.Contoh Instrumen : - Jawablah soal dibawah ini dengan singkat dan jelas.
1 . Sebutkan planet anggota Tata Surya yang terjauh dari matahari
2 . Tulislah yang termasuk anggota planet dalam
3 . Lintasan planet mengelilingi matahari berbentuk elips , sesuai hokum……..
4 . Planet yang dikenal seperti bintang kejora adalah………..
5 . Tulislah salah satu syarat benda langit dapat disebut planet
6 . Planet yang mempunyai massa terbesar adalah………
7 . Bidang edar planet bumi disebut……….
8 . Yang tergolong anggota planet katai ( dwart planet ) adalah……….
9 . Persamaan antara komet dengan Asteroid adalah…………
10 .Meteoroid / meteor yang jatuh ke bumi dan sampai ke bumi ………….


Guru Fisika ,


S.MUDJIONO,S.Pd
NIP:19590918 198112 1 004

Mengetahui ,
Kepala SMPN 1 Jetis ,Ponorogo



Nunuk Sri Murni Karyati , M.Pd
NIP:19600117 197903 2 001

Jumat, 18 Februari 2011

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Nama Sekolah : SMP N 1 Jetis Ponorogo
Mata Pelajaran : IPA ( Fisika )
Kelas / Semester : IX / 1
Waktu : 9 x 40 menit
Revisi : 1

Standar Kompetensi :
3 . Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari hari .

Kompetensi Dasar ;
3.2 Menganalisis percobaan listrik dinamis dalam suatu rangkaian serta penerapanya dalam kehidupan sehari hari.

Indikator :
1 . Menyelidiki hubungan kuat arus listrik dan beda potensial listrik dalam rangkaian ( Hukum Ohm )
2. Menghitung hambatan pengganti rangkaian hambatan SERI dan PARALEL.
3. Menggunakan Hukum Kirchoff untuk menghitung V dan I

Alokasi Waktu : 6 x 40 menit.

A . Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan Pembelajaran peserta didik dapat :
1. Menggambar rangkaian listrik sesuai petunjuk lks terlampir
2. Mengukur beda potensial dan kuat arus listrik dengan voltmeter dan amperemeter
3. Membaca skala alat ukur voltmeter dan Amperemeter .
4. Menentukan hubungan antara V dan I berdasar data hasil eksperimen
5. Menggambar grafik Hukum Ohm ( hubunga antara V . I , R )
6. Menggunakan persamaan Hukum Ohm pada angkaian tertutup
7. Menghitung hanbatan pengganti rangkaian hambatan Seri.
8. Menghitung hamabatan pengganti rangkaian hambatan Paralel.
9. Menghitung hambatan pengganti rangkaian hambatan campuran ( seri – parallel )
10. Menghitung besarnya V dan I pada rangkaian seri
11. Menghitung besarnya V dan I pada rangkaian parallel
12. Menghitung besarnya V dan I pada rangkaian campuran ( seri – parallel )

B. Materi Pembelajaran : ditulis lengkap
1. Hukum Ohm
2. Rangkaian Hambatan seri dan parallel
3. Hukum Kirchoff

C. Metode Pembelajaran :
1. Model : Cooperative Learning ( C L ) , Direct Insruksional ( DI )
2. Metode : Eksperimen , Presentasi dan Diskusi.

D. Langkah langkah Kegiatan
I. Pertemuan Pertama .
a. Pendahuluan 10 menit
1. Guru menuliskan tujuan pembelajaran : Menentukan hubungan antara V dan I
2. Siswa menulis tujuan .
3. Guru memotivasi siswa : Lampu pijar yang putus kemudian digoyang goyang kadang kadang dapat menyala lagi bahkan lebih terang . Mengapa demikian ?
4. Siswa memikirkan jawabanya

b. Kegiatan Inti 60 menit
1. Guru demonstrasi mengukur V dan I menggunakan voltmeter dan amperemeter
2. Siswa memperhatikan.
3. Guru membentuk kelompok heterogen tiap kelompok beranggotakan 4 siswa.
4. Siswa berkelompok sesuai kelompoknya .
5. Guru membagi LKS kepada masing masing kelompok dan mempersilahkan siswa Eksperimen sesuai LKS .
6. Siswa melaksanakan kegiatan Eksperimen .
7. Guru membimbing masing masing kelompok selama kegiatan Eksperimen
8. Siswa menjawab petanyaan LKS
9. Guru mempersilahkan siswa mempresentasikan jawaban LKS kedepan kelas.
10. Siswa presentasi kedepan kelas secara bergantian.

C. Penutup 10 menit.
1. Guru memberi penghargaan kepada siswa yang jawabannya benar .
2. Siswa menyusun kesimpulan / rangkuman pembelajaran dengan dibimbing guru .
3. Guru memberi tugas siswa untuk dikerjakan dirumah .
4. Siswa menulis tugas

II.Pertemuan Kedua .
A. Pendahuluan 10 menit
1. Guru menuliskan tujuan pembelajaran : Mengukur kuat arus listrik sebelum percabangan , pada masing masing cabang dan sesudah percabangan
2. Siswa menulis tujuan .
3. Guru memotivasi siswa : Aliran listrik sebanding dengan aliran air . Listrik mengalir dari potensial tinggi ke rendah , Air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat rendah. .
4. Siswa memikirkan jawabanya

B. Kegiatan Inti 60 menit
1. Guru demonstrasi mengukur Kuat arus listrik sebelum masuk cabang , pada masing masing cabang dan sesudah keluar cabang .
2. Siswa memperhatikan.
3. Guru membentuk kelompok heterogen tiap kelompok beranggotakan 4 siswa.
4. Siswa berkelompok sesuai kelompoknya .
5. Guru membagi LKS kepada masing masing kelompok dan mempersilahkan siswa Eksperimen sesuai LKS .
6. Siswa melaksanakan kegiatan Eksperimen .
7. Guru membimbing masing masing kelompok selama kegiatan Eksperimen
8. Siswa menjawab petanyaan LKS
9. Guru mempersilahkan siswa mempresentasikan jawaban LKS kedepan kelas.
10. Siswa presentasi kedepan kelas secara bergantian

C. Penutup 10 menit.
1. Guru memberi penghargaan kepada siswa yang jawabannya benar .
2. Siswa menyusun kesimpulan / rangkuman pembelajaran dengan dibimbing guru .
3. Guru memberi tugas siswa untuk dikerjakan dirumah .
4. Siswa menulis tugas

III.Pertemuan Ketiga
A. Pendahuluan 10 menit
1. Guru menuliskan tujuan pembelajaran : Menghitung hambatan pengganti rangkaian hambatan seri dan parallel ..
2. Siswa menulis tujuan .
3. Guru memotivasi siswa : Hambatan dirangkai seri untuk mendapatkan hambatan pengganti yang nilainya besar dan hambatan dirangkai parallel untuk mendapat kan hambatan pengganti yang nilainya kecil .
4. Siswa memikirkan jawabanya

B. Kegiatan Inti 60 menit
1. Guru membentuk kelompok heterogen tiap kelompok beranggotakan 4 siswa.
2.. Siswa berkelompok sesuai kelompoknya .
3. Guru membagi LKS kepada masing masing kelompok dan mempersilahkan siswa diskusi sesuai petunjuk LKS .
4. Siswa melaksanakan kegiatan diskusi.
5. Guru membimbing masing masing kelompok selama kegiatan Diskusi sebagai moderator
6. Siswa menjawab petanyaan LKS
7. Guru mempersilahkan siswa mempresentasikan jawaban LKS kedepan kelas.
8. Siswa presentasi kedepan kelas secara bergantian

C. Penutup 10 menit.
1. Guru memberi penghargaan kepada siswa yang jawabannya benar .
2. Siswa menyusun kesimpulan / rangkuman pembelajaran dengan dibimbing guru .
3. Guru memberi tugas siswa untuk dikerjakan dirumah .
4. Siswa menulis tugas

E. Sumber Belajar
1. Buku Belajar Ilmu Alam dan Sekitarnya 3 untuk kelas IX SMP/MTs oleh Budi Purwanto dan Arianto Nugroho hal :149 s.d 160.
2. LKS Hukum Ohm dan LKS penuntun belajar / diskusi
3 Buku Sekolah Elektronik ( BSE ) dan buku referensi
4. Alat dan bahan Eksperimen sesuai LKS.

F. Penilaian Hasil Belajar :
1. Teknik Penilaian : - Test tulis dan Penugasan :
2. Bentuk Instrumen : - Soal isian , soal uraian dan tugas rumah .
3. Contoh Instrumen :
1. Bateray yang disusun seri menghasilkan………………………
2. Hambatan yang dirangkai parallel menghasilkan………………
3. Alat ukur listrik yang ketika digunakan harus dipasang parallel yaitu………..
4. Perbandingan antara beda potensial dengan kuat arus listrik definisi dari………
5. Jika satu lampu dalam rangkaian putus , lampu yang lain padam , berarti lampu
Lampu tersebut dirangkai secara……………………..
6. Jelaskan mengapa banyak lampu yang dirangkai seri nyala lampu makin redup.
7. Bateray 1,5 V mengahasilkan arus listrik 100 m A , besar hambatan listrik rangkaian tersebut adalah………………
8. Bagaimana hubungan besar kuat arus listrik yang masuk percabangan dengan kuat arus listrik yang keluar percabangan .
9. Tiga buah hambatan masing masing 10 ohm . Untuk mendapatkan hambatan pengganti yang nilainya 15 ohm maka , ketiga tersebut hambatan dirangkai secara………
10. Empat bateray masing masing 1,5 V mempunyai hambatan dalam 0,5 ohm , dirangkai seri untuk menyalakan lampu yang hambatannya 10 ohm . Hitunglah besar kuat arus listrik yang mengalir pada lampu tersebut.

4. Rubrik Penilaian :

Ponorogo,5 Pebruari 2011
Guru Fisika


S.MUDJIONO,S.Pd

Mengetahui ,
Kepala SMP N 1 Jetis


Nunuk Sri Murni Karyati , M.Pd
NIP: 19600117 197903 2 001