Jumat, 04 Januari 2013

AKMIL KUPERSEMBAHKAN KEPADA MASYARAKAT


AKTUALISASI MISI LINGKUNGAN :
 MEWUJUDKAN PERILAKU HIDUP SEHAT DAN PEDULI LINGKUNGAN

        I.            ANCAMAN
1         Persediaan BBM semakin menipis
2         BBM semakin mahal
3         Arang semakin langka
4         Sampah semakin menumpuk, meresahakan dan mengurangi keindahan
      II.            PROGRAM
Recycle mendaur ulang sampah organik menjadi briket, dengan alat dan bahan :                   1. 1 Kg daun kering.                                                                                                           2. 2 ons tepung kanji.                                                                                                         3. 900 ml air.                                                                                                                      4. Beaker glass.                                                                                                                  5. Tripod.( kaki tiga )                                                                                                         6. Bunsen Burner
    III.            PROSEDUR
1         Lembutkan sampah daun kering sampai menjadi serbuk / berukuran kecil
2         Buat jenang kanji dengan cara :                                                                                            - rebus 700 ml air sampai mendidih.                                                                                      - larutkan 2 ons tepung kanji dan 200 ml air                                                                          - tuangkan 700 ml air mendidih kedalam 200 ml larutan kanji, sambil diaduk sampai 
         tercampur sempurna.                                                                                                         - biarkan jenang kanji dingin.
3          Campur jenang kanji dengan serbuk sampah yang telah dihaluskan, aduk sampai   rata.
4          Cetak dengan alat pencetak ( potongan bambu atau paralon tebal 3 cm )
5          Jemur hasil cetakan sampai kering.
6          Briket siap digunakan untuk bahan bakar.

    IV.            MANFAAT
1         Briket sebagai pengganti bahan bakar arang, karena  memotong ranting dan batang pohon sebagai bahan dasar arang merusak lingkungan.

SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH

    Sampah adalah bahan sisa yang sudah tidak dibutuhkan oleh manusia. Menurut Hidayatullah Adronafis, sampah dipisahkan menurut jenisnya yaitu:
1. Sampah organik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang bisa terurai secara alamiah/ biologis.
    Misalnya  sisa makanan, sisa sayur, kulit buah kecuali kulit buah kelapa, duren dan daun.
2. Sampah anorganik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara biologis sehingga
    penghancurannya membutuhkan penanganan lebih lanjut. Misalnya  plastik, styrofoam, kertas, logam.
3. Sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun) yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan berbahaya dan
    beracun. Misalnya  bahan kimia beracun, tinta, jarum, dan zat radioktif.
4. Kompos adalah sampah yang sudah teruraikan secara biologis, melalui proses pembusukan oleh bakteri
Secara garis besar ada tiga sistem pengelolaan sampah.

Jumat, 26 Agustus 2011

Insya allah , ilmu Fisika dapat untuk menangkal santet


Berbagai penelitian ilmiah telah dilakukan untuk meneliti Ilmu Hitam yang sering diidentikan dengan istilah santet, teluh, sihir atau apapun namanya yang diyakini sebagai ilmu dengan perantara mahluk halus
Rujukan para peneliti adalah ayat kauniyah (alam semesta) dan tentunya menggunakan metode yang bersifat ilmiah yang diawali dengan mencari beberapa kasus santet, tipe-tipe santet, gejala, akibat, dan sebagainya. Kemudian dilakukan berbagai eksperimen untuk penyembuhannya. Salah satu kesimpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa Ilmu Hitam termasuk santet dan sejenisnya adalah sebuah energi. Dalam beberapa kasus santet dalam tubuh korban santet bisa masuk paku, kalajengking, dll., semuanya dapat dijelaskan melalui materialisasi energi.
Beberapa ilmu hitam seperti santet ternyata diidentifikasi sebagai energi bermuatan negatif (-). Termasuk Bumi (planet tempat kita tinggal) ternyata bermuatan negatif. Dalam Hukum Coulomb yang dikemukakan oleh Charles Augustin Coulomb (1736-1806) yang berbunyi: Besar gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara dua benda yang bermuatan listrik sebanding dengan muatan masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda itu. Secara matematis ditulis dengan rumus:

F = k. (Q1.Q2) / r2

Keterangan :

F = Gaya tarik menarik atau gaya tolak menolak (N)
K = Konstanta atau tetapan (9 x 109 Nm2/C2)
Q1 = Muatan ke 1 (C)
Q1 = Muatan ke 2 (C)
r = Jarak kedua muatan (m)

Dari penjelasan tersebut diperoleh kesimpulan bahwa muatan sejenis akan saling tolak-menolak, sedangkan muatan berbeda jenis akan saling tarik menarik.
Karena ilmu hitam atau mahluk halus dan Bumi keduanya bermuatan negatif (-) makanya para mahluk halus tidakklah menyentuh Bumi. Orang tua dulu sering mengingatkan jika bicara pada malam hari dengan orang yang tidak dikenal lihatlah apakah kakinya menapak ke Bumi atau tidak. Jika tidak maka ia berarti mahluk halus .
Begitu juga dengan ilmu hitam – santet dan sejenisnya – ternyata bermuatan negatif (-) maka secara fisika bisa ditanggulangi atau ditangkal dengan hukum Coulomb.

Berikut ini adalah beberapa metode menurut hukum Coulomb – bisa juga digabungkan dengan beberapa metode lain – untuk menangkal ilmu hitam, santet, dan sejenisnya :

Cara 1
Tidurlah dilantai yang langsung menyentuh Bumi. Boleh menggunakan alas tidur asal tidak lebih dari 15 cm2. Dengan tidur dilantai maka santet kesulitan masuk karena terhalang muatan negatif (-) dari bumi.

Cara 2
Membuat alat elektronik yang mampu memancarkan gelombang bermuatan negatif (-). Mahluk halus, jin, santet, dan yang lainnya akan menjauh jika terkena getaran alat ini. Kelemahan alat ini tidak mampu mendeteksi mahluk baik dan jahat. Jadi, alat ini akan “menghajar” mahluk apa saja. Jika ada jin baik dan jin jahat maka keduanya akan “diusir” juga.

Cara 3
Melakukan gerakan senam khusus, telapak kaki harus menyentuh bumi. Gerakan senam yang hanya memiliki satu gerakan inti, jadi sangat mudah dilakukan oleh siapa saja. Selain untuk penyembuhan berbagai penyakit medis yang sulit sembuh, senam juga bisa menyelesaikan kasus seperti santet. Ini murni senam, tanpa mantra atau pernafasan khusus.

Cara 4
Menanam pohon atau tanaman yang memiliki muatan negatif (-). Bagi yang peka spiritual, aura tanaman ini adalah terasa “dingin”. Pohon yang memiliki muatan negatif (-) diantaranya: dadap, pacar air, kelor, bambu kuning, dan lain-lain.
Konon tanaman jenis ini paling tidak disukai mahluk halus. Biasanya tanaman bermuatan negatif (-) ini kekuatan akarnya kurang kuat bila dibandingkan dengan tanaman bermuatan positif (+).

Pohon-pohon yang bermuatan positif (+) seperti: pohon asem, beringin, belimbing, kemuning, alas randu, dan lain-lain, cenderung disukai mahluk halus yang bermuatan negatif ,karena muatannya berbeda Wallahualam. (sumber : dedekusn.wordpress.com)

Senin, 15 Agustus 2011

Beras Merah

Khasiat Beras Merah Alami
1. Dikenal sejak tahun 2800 SM , oleh para tabib saat itu dipercaya memiliki
nilai-nilai medis yang dapat memulihkan kembali rasa tenang dan damai.
2. Tepung beras merah pecah kulit dapat mencegah berbagai penyakit seperti kanker
usus,batu ginjal, beri-beri,insomnia,sembelit,wasir,guladarah, dan kolesterol.
3. Kandungan karbohidrat pada beras merah lebih rendah daripada beras putih tetapi
hasil analisis Nio (1992) menunjukkan nilai energi yang dihasilkan beras merah
justru lebih tinggi daripada beras putih.
4. Memiliki kandungan protein yang lebih tinggi.
5. Memiliki kandungan tiamin yang tinggi. Kekurangan tiamin bisa mengganggu sistem
saraf dan jantung, dalam keadaan berat dinamakan beri-beri, dengan gejala awal
nafsu makan berkurang, gangguan pencernaan, sembelit, mudah lelah, semutan,
jantung berdebar, dan refleks berkurang.
6. Fosfor yang terdapat pada beras merah penting untuk kesehatan tulang dan
menghindarkan dari ancaman osteoporosis(pengeroposan tulang)yang mengincar kaum
wanita.
7. Mengandung selenium yang termasuk elemen kelumit (trace element) dan merupakan
bagian penting dari enzim glutation peroksidase yang berpotensi mampu untuk
mencegah penyakit kanker dan penyakit degeneratif lainnya.
8. Mengandung banyak serat, yang mampu membantu kita merampingkan tubuh.

Sabtu, 09 Juli 2011

oleh oleh dari Singapore







Saya ingin sedikit bercerita tentang pengalaman saya pada bulan Maret 2011. Saat itu saya berada di Singapore ada tugas dari sekolah untuk mengikuti Program Immersion pada AEC College di Singapore. Saya berada di 167 Jalan Bukit Merah , Conection 1, Tower 4, 02 – 13 , Singapore 150167 , selama 5 hari 4 malam, namun banyak sekali yang saya pelajari dari masyarakat di sana, yang juga membuat saya sangat terharu dengan negara tersebut.
Yang saya ingin ceritakan di sini adalah apa yang saya pelajari dalam ketertiban masyarakat berlalu lintas. Nyaman sekali berada di negara yang aman, tertib dan teratur. Saya sangat menikmati berjalan kaki dan berkendaraan umum di sana. Hal-hal ini yang membuat saya terharu dan mungkin saja kita bisa belajar dari mereka.

1. Selama saya berada di sana, saya tidak mendengar adanya kendaraan yang saling membunyikan klakson di jalan. Saya sendiri baru sadar setelah beberapa hari berada di sana kalau saya tidak mendengar klakson. Semua berlalu lintas dengan sangat tertib dan disiplin, sehingga kekuatan mental kita tidak habis untuk stres di jalan dan justru batin lebih bisa dipakai untuk konsentrasi bekerja saat sampai ditempat yang dituju ketimbang habis dipakai untuk marah-marah di jalan. Kalau kita disini rasanya mental habis untuk marah-marah di jalan ya?

2. Para pengendara maupun pejalan kaki disiplin, tidak ada yang egois, saling menghormati dan saling mengalah. Jadinya tidak perlu lagi adanya saling mencaci maki di jalan. Batin rasanya damai saat perjalanan. Saya merasakan ini sepenuhnya.
“Kita bisa selalu belajar dari orang lain dan jika itu membuat perbaikan kualitas kehidupan pada diri kita, mengapa tidak kita ubah kebiasaan-kebiasaan buruk yang memang sudah tidak sesuai”


3. Tidak ada yang membuang sampah sembarangan. Anehnya, tempat sampah di sana jarang, namun semua orang tidak membuang sampah disembarang tempat. Sayapun kalau belum ketemu tempat sampah, sampah saya bawa hingga saya menemukan tempat membuang sampah. Nikmat sekali rasanya suasana kota yang bersih. Kita juga bisa meniru kebiasaan mereka menjaga kebersihan ini bukan?

4. Tidak ada bau sampah. Ya, karena tidak ada sampah yang tidak terkelola dengan baik, udara di sana bersih. Saya juga tidak mencium bau kali, bau got. Enak sekali rasanya bisa menghirup udara dalam-dalam. Polusipun tidak segila di Jakarta atau Surabaya .

5. Saya menikmati menyeberang jalan dengan aman, karena penyeberangan jalan di pakai dengan disiplin. Kita menyeberang hanya pada tempat penyeberangan jalan atau jembatan penyeberangan jalan. Menyeberang di jalan harus menunggu lampu penyeberangan jalan berwarna hijau dan semuanya patuh, tidak ada yang melanggar. Kendaraan pun tidak ada yang nyelonong begitu saja. Semuanya patuh. Semua patuh, semua aman.

6. Menyeberang pada jembatan penyeberangan jalan pun sangat teratur. Tidak ada yang boleh berdiri berlama-lama dijembatan tersebut, agar semua teratur dan sesuai fungsinya. Ada petugas yang mengawasi arus para pemakai jembatan penyeberangan. Saya tahu hal ini karena saya sempat foto diatas jembatan penyeberangan jalan, dan saya diawasi..he..he.

7. Lucunya, di sana pun teratur sekali saat kita memakai tangga berjalan di dalam berbagai gedung. Semua yang hanya berdiri dan berjalan pelan harus dijalur kiri. Jalur kanan harus dikosongkan bagi orang yang terburu-buru dan perlu berjalan cepat. Saat di Surabaya, saya bawa kebiasaan tersebut agar orang yang ingin berjalan lebih cepat tidak terhalang.

8. Petugas yang mengawasi tata tertib selalu tersebar dimana-mana, apakah itu untuk mengawasi orang yang merokok dan sebagainya. Namun rata-rata semua orang patuh bukan hanya karena takut ditangkap, tapi mereka memang sudah terbiasa disiplin. Dan rasanya terasa sekali dengan keteraturan tersebut yang menikmati juga akhirnya masyarakat itu sendiri. Mereka semua bersatu untuk tertib. Apa kita punya kesadaran seperti itu?

9. Berjalan kaki dan menaiki kendaraan umum di sana aman sekali. Saya senang sekali berjalan kaki dan menaiki kendaraan umum disana. Karena peraturan berlaku, kesadaran masyarakat untuk menjaga ketertiban sangat tinggi dan memang tata kota serta sarana dan fasilitas yang baik dan dijaga baik, oleh semua pihak, baik masyarakat dan pemerintah.

10. Bahkan saat saya berdesak-desakan di kendaraan umum , semua yang berdesakan tidak ada yang egois, dalam arti semua mengerti bahwa nasib yang berdesakan semua sama. Tidak ada tindakan egois yang mengesalkan dan merugikan satu sama lain. Jadi berdesakan dalam kendaraan umum penuh dengan keteraturan yang tidak egois. Jadi walaupun berdesakan, tidak ada rasa kesal, dan tetap bisa dinikmati.

11. Masyarakat Singapore saat menunggu apapun di mana saja pasti membaca buku. Ini membuat saya kagum walaupun saya sudah tahu itu sejak lama. Kesadaran dan kecintaan literasi sangat tinggi, hingga sudah menjadi kebiasaan masyarakat . Saya lihat ini di mana-mana, bahkan di kendaraan umum sekalipun mereka membaca. Kalau kita bisa meniru kebiasaan mereka untuk suka dan terbiasa membaca, bukan saja diri kita yang maju, pasti negara kita juga maju.

12. Tidak ada macet seperti di Jakarta atau Surabaya . Karena semua sistem lalu lintas bekerja dengan baik, kerjasama masyarakat dan pemerintah yang baik, akhirnya kemacetan bisa dihindari. Kita kesampingkan dulu ya, mengenai fasilitas pemerintah. Kalau masyarakat ada kesadaran disiplin dan tertib pasti kondisi jalanan setidaknya lebih baik. Namun sebagai masyarakat, kita punya porsi untuk bisa membuat perbaikan yaitu dengan berlalulintas secara disiplin, menjaga ketertiban dan keamanan bersama.

13. Tidak ada yang main serobot saat di jalan. Betapa menikmatinya saya dijalan saat berada di sana. Beda sekali kondisi batin jadinya jika dijalan kita teratur dan aman.

14. Semua bergerak dengan sunyi. Ya benar: sunyi. Karena masyarakatnya sudah mempunyai kebiasaan disiplin, tertib dan teratur, jadi dalam lalu lintas pun tidak ada yang harus ngotot, tidak ada yang harus panjang lebar dijelaskan, tidak ada kemarahan/frustasi yang timbul dalam berlalu lintas. Semua tertib, teratur dan sunyi, mematuhi dengan tertib. Masyarakat disana nampaknya sudah mengerti bahwa keteraturan dan ketertiban itu akan membuat hidup jadi lebih mudah.

Banyak sekali yang saya pelajari hanya dalam waktu singkat berada di Singapore, dan saat saya kembali ke Surabaya trus ke Poronogo , saya jadi bisa membawa pelajaran penting yang saya dapat dari masyarakat Singapore . Kita bisa selalu belajar dari orang lain dan jika itu membuat perbaikan kualitas kehidupan pada diri kita, mengapa tidak kita ubah kebiasaan-kebiasaan buruk yang memang sudah tidak sesuai.
Perubahan dimulai dari diri kita, sekarang juga. Berubah yuk!

Terimakasih untuk negara Singapore yang memberi saya banyak sekali pelajaran kehidupan.